Rabu, 05 Oktober 2011

Wisata Religius Pekanbaru di Masjid AN-NUR Riau

Ini merupakan oleh-oleh perjalanan dinas yang dilakukan pada tahun lalu, tepatnya bulan Juli tahun 2010. Tergiur dengan kemegahan masjid ini yang merupakan kebanggaan warga Pekanbaru, saya menyempatkan diri untuk singgah sekedar untuk foto-foto di depan masjid yang dibangun menyerupai Taj Mahal India.


Gambar Masjid Agung An-Nur Malam Hari ala Taj Mahal di India

Masjid Agung An-Nur Riau merupakan salah satu objek wisata di Pekanbaru terletak di pusat kota Pekanbaru, tepatnya di Jalan Hang Tuah, merupakan mesjid propinsi dengan bentuk bangunan yang menarik dilengkapi tiang besar dan tinggi melambangkan kebesaran-Nya, mempunyai fasilitas lengkap sebagai Islamic Centre serta dilengkapi pula taman yang indah dan luas.

Tentang nama masjid ini ada yang menyebut Masjid Agung An-Nur Riau dan ada yang Masjid Agung An-nur Pekanbaru. Namun setelah berdirinya Masjid Ar-Raman di pusat kota Pekanbaru, maka sah-lah Masjid termegah di Riau ini menjadi Masjid Agung An-Nur Riau.

Masjid Agung An Nur adalah Pusat Dakwah Islam di Kota Pekanbaru. Disebutkan bahwa Masjid ini adalah Masjid terbesar di Sumatera. Masjid ini sering dikunjungi oleh warga kota maupun turis dari luar kota, baik untuk aktivitas keagamaan, olahraga di pagi dan sore hari, berfoto atau berselancar di dunia maya karena Masjid ini tersedia fasiltas WiFi Gratis. Adalah tidak lengkap jika Anda berwisata di Riau tetapi tidak mengunjungi Masjid An Nur.



Masjid An Nur adalah gabungan arsitektur Melayu, Arab dan Turki dan telah menjadi ikon Kota Pekanbaru. Masjid Agung An Nur juga dilengkapi oleh bermacam fasilitas seperti pendidikan mulai dari playgrup, TK, SD, SMP & SMA dan dilengkapi dengan perpustakaan yang lengkap, fasiltas lain seperti aula dan kantor2 Organisasi Islam.
Masjid yang terletak di tengah kota pekanbaru ini adalah salah satu masjid termegah di Indonesia, arsitektur yang 'WAH' ditambah berbagai fasilitas seperti islamic centre, perpustakaan, taman bermain dan area hot spot tentunya, menjadikan Masjid An-Nur sebagai sebuah rumah Allah yang tak terkira indahnya. semoga para hamba yang melakukan ibadah disana pun makin khusyuk menjalankan 'tugas'nya... amiinn...

Masjid Agung An-Nur merupakan masjid termegah di Riau Saat ini. Selain berfungsi sebagai fasilitas ibadah masjid ini juga sebagai pusat kegiatan remaja mesjid se-Riau khususnya kota Pekanbaru.

Fasilitas Masjid Agung An-Nur Riau
- Lantai bawah masjid merupakan tempat sekretariat pengurus masjid, manajemen, remaja masjid serta tempat pelaksanaan pendidikan Islam.
- Masjid ini juga tersedia fasilitas hot spot gratis tanpa bayar dan free user logon tanpa harus meminta password, jadi apabila anda bawa laptop berfasilitas Wifi anda dapat berinternet sepuasnya!.
- Di halaman masjid Agung An-Nur Riau merupakan lapangan luas, bila sore hari akan ramai dikunjungi masyarakat kota untuk berolahraga atau bersantai.
- Lahan Parkir Masjid Agung sangat luas, baik sepeda motor maupun kendaraan roda empat dan enam. Lokasinya juga aman, nyaman.

Bila berkunjung ke Pekanbaru, jangan lupa singgah di Masjid An-Nur Riau.

Minggu, 02 Oktober 2011

Kemegahan Masjid Islamic Center Samarinda



Masjid Islamic Center Samarinda adalah masjid yang terletak di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia yang merupakan masjid termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Mesjid Istiqlal. Dengan latar depan berupa Tepian Sungai Mahakam, masjid ini memiliki menara dan kubah besar yang berdiri tegak.



Masjid ini memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi. Untuk luas bangunan penunjang adalah 7.115 meter persegi dan luas lantai basement 10.235 meter persegi. Sementara lantai dasar masjid seluas 10.270 meter persegi dan lantai utama seluas 8.185 meter persegi. Sedangkan luas lantai mezanin (balkon) adalah 5.290 meter persegi.



Bangunan masjid ini memiliki sebanyak 7 menara dimana menara utama setinggi 99 meter yang bermakna Asmaul Husna atau nama-nama Allah yang jumlahnya 99. Menara utama itu terdiri atas bangunan 15 lantai masing-masing lantai setinggi rata-rata 6 meter. Sementara itu, anak tangga dari lantai dasar menuju lantai utama masjid jumlahnya sebanyak 33 anak tangga. Jumlah ini sengaja disamakan dengan sepertiga jumlah biji tasbih.



Selain menara utama, bangunan ini juga memiliki 6 menara di bagian sisi masjid. Masing-masing 4 di setiap sudut masjid setinggi 70 meter dan 2 menara di bagian pintu gerbang setinggi 57 meter. Enam menara ini juga bermakna sebagai 6 rukun iman. Berikut Gambar – Gambar Mesjid Islamic Center Samarinda.

Jumat, 30 September 2011

Keindahan Masjid Baiturrahman Banda Aceh

Tepat tahun lalu saya berkesempatan untuk menginjakkan kaki di Tanah Rencong. Salah satu lokasi wisata yang ramai dikunjungi pengunjung yakni Masjid Raya Baiturrahman, selain Kapal PLTD Apung, Museum Tsunami, serta sejumlah obyek wisata pantai, seperti Pantai Lampuuk, Lhoknya, Ujung Batee, dan Ujung Karang.

Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid yang berada di pusat Kota Banda Aceh. Masjid yang merupakan kebanggan warga Aceh ini dahulunya merupakan masjid Kesultanan Aceh.

Sewaktu Belanda menyerang kota Banda Aceh pada tahun 1873, masjid ini dibakar, kemudian pada tahun 1875 Belanda membangun kembali sebuah masjid sebagai penggantinya.

Mesjid ini berkubah tunggal dan dapat diselesaikan pada tanggal 27 Desember 1883. Selanjutnya Mesjid ini diperluas menjadi 3 kubah pada tahun 1935. Terakhir diperluas lagi menjadi 5 kubah (1959-1968).

Masjid ini merupakan salah satu masjid yang terindah di Indonesia yang memiliki bentuk yang manis, ukiran yang menarik, halaman yang luas dan terasa sangat sejuk apabila berada di dalam ruangan masjid tersebut.

Waktu gempa dan tsunami (26 Desember 2004) yang menghancurkan sebagian Aceh, mesjid ini selamat tanpa kerusakan yang berarti dan banyak warga kota yang selamat di sini. Kawasan/lingkungan mesjid ini juga dijadikan kawasan syariat Islam, jadi sebaiknya kita jaga dan jangan dikotori oleh perbuatan-perbuatan yang melecehkan mesjid serta melanggar syariat Islam.

A.SEJARAH MASJID BAITURRAHMAN
Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, merupakan masjid yang memiliki lembaran sejarah tersendiri, yang kini merupakan masjid negara yang berada di jantung kota Propinsi Nanggro Aceh Darussalam. Nama Masjid Raya Baiturrahman ini berasal dari nama masjid raya yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022 H/1612 M. Mesjid raya ini memang pertama kali dibangun oleh pemerintahan Sultan Iskandar Muda, namun telah terbakar habis pada agresi tentara Belanda kedua pada bulan shafar 1290/April 1873 M, dimana dalam peristiwa tersebut tewas Mayjen Khohler yang kemudian diabadikan tempat tertembaknya pada sebuah monument kecil dibawah pohon ketapang/geulumpang dekat pintu masuk sebelah utara masjid.

Empat tahun setelah Masjid Raya Baiturrahman itu terbakar, pada pertengahan shafar 1294 H/Maret 1877 M, dengan mengulangi janji jenderal Van Sweiten, maka Gubernur Jenderal Van Lansberge menyatakan akan membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman yang telah terbakar itu. Pernyataan ini diumumkan setelah diadakan permusyawaratan dengan kepala-kepala negeri sekitar Banda Aceh. Dimana disimpulakan bahwa pengaruh masjid sangat besar kesannya bagi rakyat Aceh yang 100% beragama Islam. Janji tersebut dilaksanakan oleh Jenderal Mayor Vander selaku Gubernur Militer Aceh pada waktu itu. Dan tepat pada hari Kamis 13 Syawal 1296 H/9 Oktober 1879 M, diletakan batu pertamanya yang diwakili oleh Tengku Qadhi Malikul Adil. Masjid Raya Baiturrahman ini siap dibangun kembali pada tahun 1299 Hijriyah bersamaan dengan kubahnya hanya sebuah saja.

B.STRUKTUR BANGUNAN
Dilihat dari segi struktur bangunannya masjid raya baiturrahman dapat digolongkan sebagai masjid modern. Pada umumnya masjid modern sudah dibangun dengan bahan-bahan seperti genting untuk atap, dindingnya dari tembok bata merah, lantainya dari tegel atau keramik. Dengan bahan-bahan bangunan yang lebih kuat, disertai dengan teknologi yang tinggi, maka wujud masjid modern lebih besar.

Ciri-ciri modernnya terlihat sangat nyata sekali pada atap masjid, karena memperoleh pengaruh dari budaya persia atau india dengan adanya kubah masjid. Satu ciri lagi yang menonjol dari masjid modern yaitu telah dilengkapi dengan menara yang berfungsi sebagai tempat para mu’adzin mengumandangkan adzan. Disekitar masjid ini tidak ada makam-makam seperti halnya masjid tradisional. Akan tetapi masjid dijadikan centra bermacam-macam kegiatan seperti sekolah (madrasah), majelis taklim (pengajian), balai pertemuan, tempat seminar atau ceramah.


C.KEISTIMEWAAN
Ketika bencana tsunami terjadi pada tanggal 26 Desember 2004, masjid ini menjadi salah satu tempat berlindung warga kota. Ribuan nyawa selamat saat berlindung di masjid ini. Masjid Baiturrahman tetap tegak berdiri ketika gempa mengguncang Aceh, sementara bangunan lain dan kawasan pemukiman di sekitarnya banyak yang ambruk.Allah Swt memperlihatkan kebesaran-Nya.